Jadi Pembicara di Semnas Unram, Sandiaga Uno : Setiap Krisis Ada Peluang

Published On: 23 Oktober 2020By Tags: ,
Jadi Pembicara di Semnas Unram, Sandiaga Uno : Setiap Krisis Ada Peluang

Mataram, Universitas Mataram – Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Mataram (Prodi Ikom Unram) menggelar Seminar Nasional (Semnas) Pengabdian Kepada Masyarakat dengan tema “Komunikasi, Resiliensi Sosial dan Pembangunan Berkelanjutan,” sacara virtual melalui Zoom, Kamis (22/10) pagi.

Semnas itu menghadirkan tiga orang pembicara. Pembicara pertama yakni Gubernur NTB yang diwakili oleh Kabid Litbang Bappeda NTB Lalu Suryadi, S.P., MM., pembicara kedua Prof. Dr. Sundani Nurono Soewandhi selaku Guru Besar Sekolah Farmasi ITB dan Ketua Forum Layanan IPTEK bagi Masyarakat, serta pembicara ketiga Dr. H. Sandiaga Salahuddin Uno, B.B.A selaku tokoh pengusaha nasional dan pendiri OK OCE Indonesia.

Ketua panitia Eka Puteri Paramita, S.P., MA menerangkan, jumlah peserta yang mengikuti Semnas tersebut adalah 600 orang dan pemakalah sebanyak 76 orang yang berasal dari 34 universitas maupun instansi dari seluruh Indonesia. Dia melanjutkan bahwa makalah direview oleh reviewer yang kredibel, hingga makalah yang terpilih nantinya akan di publikasikan di jurnal terakreditasi nasional, maupun jurnal sinta dan juga akan dipublikasikan dalam bentuk prosiding online.

“Kami berharap acara ini mampu memperkuat jaringan kerjasama serta jejaring antar peneliti maupun institusi,” katanya.

Dr. Ir. Agus Purbathin Hadi, M.Si mengatakan acara tahunan yang diprakarsai oleh Ikom Unram itu digelar mengingat tidak banyaknya Semnas pengabdian kepada masyarakat saat ini. Sebab pengabdian kepada masyarakat adalah salah satu dari tri dharma perguruan tinggi. Selanjutnya, Semnas itu juga menjadi sarana berbagi konsep inovasi untuk pengembangan masyarakat di daerah.

“Terkait juga dengan Kebijakan Merdeka Belajar – Kampus Merdeka, maka Semnas ini nanti juga untuk menerapkan proyek-proyek yang akan dilakukan oleh mahasiswa kami, sebab hubungan masyarakat adalah salah satu kajian dari ilmu komunikasi,” ungkap Ketua Prodi Ikom Unram itu.

Sementara itu, Rektor Unram Prof. Dr. Lalu Husni, SH., M.Hum mengapresiasi Semnas yang menghadirkan Pemerintah Daerah (Pemda), pakar dan tokoh nasional itu. Prof. Husni mengingatkan 17 agenda pembangunan global berkelanjutan untuk kemaslahatan umat manusia dan planet bumi atau yang lebih dikenal dengan sebutan SDGs, sebagaimana yang dideklarasikan oleh PBB beberapa tahun lalu.

“Hingga akhirnya karena pandemi Covid-19 saat ini, agenda pembangunan global mengalami perubahan mengikuti kondisi, Indonesia sendiri pun telah memiliki program untuk mengatasi pandemi ini baik berupa kebijakan fiskal dan non fiskal,” katanya.

Dalam kaitannya dengan kondisi saat ini, Prof. Husni memandang Semnas itu menjadi sangat relevan. Sebab melalui forum tersebut diharapkan bisa memberikan sumbangan ide-ide inovatif yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dalam menghadapi kondisi ditengan pandemi maupun isu-isu yang tengah hangat diperbincangkan saat ini seperti Omnibus Law.

Mewakili Gubernur NTB selaku pembicara pertama, Kabid Litbang Bappeda NTB Lalu Suryadi, SP., MM menyebutkan bahwa komunikasi  dalam pemerintahan ada dibeberapa tahap. Beberapa tahap itu seperti komunikasi pada tahap perencanaan pembangunan, pada tahap penganggaran pembangunan, pada tahap pelaksanaan pembangunan, serta pada tahap monitoring dan evaluasi pembangunan.

Dia juga menjelaskan bahwa resiliensi sosial adalah kemampuan suatu sistem sosial untuk mempertahankan keutuhan atau integrasi sosialnya, pada saat dan/atau setelah mendapat gangguan, baik dari dalam maupun dari luar.

“Lebih-lebih ditengah pandemi seperti saat ini, komunikasi dan resiliensi efektif pemerintah kepada masyarakat menjadi sangat penting untuk menciptakan suasana yang kondusif dan tidak menimbulkan kegaduhan,” bebernya.

Prof. Dr. Sundani Nurono Soewandhi yang menyampaikan materi mengenai mengenai kewirausahaan menegaskan bahwa pengabdian kepada masyarakat harus menyasar manusia, kawasan dan komoditas. Riset para peneliti yang melahirkan inovasi harus bisa menyentuh seluruh lapisan masyarakat agar karya intelektual mereka bisa dirasakan manfaatnya secara merata.

“Peluang karya intelektual diantaranya adalah untuk merekonstruksi sosial ekonomi, mengkonservasi dan aktualisasi budaya, mengaktualisasi peradaban dan untuk menumbuhkan harkat hidup serta intelektualitas,” sebutnya.

Adapun Sandiaga Uno yang mendapat giliran terakhir menyampaikan materi, membahas topik yang sangat menarik yang disebutnya sebagai Jumantul (Juru Mantap Betul). Menurutnya krisis unik yang disebabkan oleh pandemi saat ini adalah anak tangga menuju kesuksesan. Dia mengajak pemerintah, institusi pendidikan dan UMKM bersatu bahu membahu agar bisa maju dan keluar sebagai pemenang dari pandemi saat ini. Karena setiap krisis ada peluang, ujarnya.

“Jangan banyak mengeluh, harus mampu menyiapkan diri menghadapi krisis untuk menjadi pemenang, sebab kesulitan adalah anak tangga menuju kesuksesan,” seru pendiri OK OCE Indonesia itu.

Baca Juga : Optimalkan Hasil Riset, Unram Undang Pakar Dalam Semnas Saintek 2019

Dia melanjutkan, setiap ada tantangan harus mantap betul untuk maju. Tidak mencari kesalahan orang lain sehingga menimbulkan perpecahan. Justru sebaliknya, krisis harus menjadi momen untuk mewujudkan persatuan.

“Nah, teman-teman generasi milenial dan zilenial ini memiliki peran penting sebagai Jumantul, lihat sekeliling kita, orang-orang pada kesulitan, berarti harus ciptakan gerakan ekonomi,” pungkasnya.